Cita-cita menjadi seorang guru bagi saya bukanlah sebuah impian namun takdir kata lain saya diciptakan oleh Tuhan untuk menjadi seorang pendidik untuk menjadi seorang Abdi Negara yang mendedikasikan seluruh pikiran tenaga untuk kemajuan pendidikan pada mulanya cita-cita saya menjadi seorang kapten entah itu kapten angkatan udara angkatan darat kepolisian ataupun angkatan Laut itu cita-cita besar saya namun tapi berkata lain setelah 9 kali menempuh seleksi pendidikan jalan hidup saya mengatakan saya tidak lolos ujian saya tidak mampu menembus seleksi untuk menjadi seorang kapten mulai tahun 2001 sampai dengan 2003 telah 9 (sembilan) kali mengikuti seleksi di berbagai akademi kemiliteran mulai dari AKPOL, AKABRI, AAU, dan AAL. Setelah gagal berkali-kali gagal akhirnya sempat merasa putus asa dan terbersit dalam pikiran saya tidak akan berkuliah, saya tidak akan kuliah saya akan bekerja tapi entah apa yang akan saya kerjakan pikiran kalau kerjamu hingga sampailah saya menuju ke suatu daerah di luar Jawa saya berasal dari Jember Jawa Timur seorang yang gagal 9 kali dalam seleksi akademi kemiliteran tiba-tiba Tuhan mengarahkan badan saya tubuh saya pikiran saya keluar Jawa tepatnya di Sumatera Barat di Sumatera Barat Saya bekerja sebagai kuli perkebunan kelapa sawit lebih tepatnya menjadi kuli panen atau tukang panen kelapa sawit selama 6 bulan menjadi kulit kelapa sawit, saya mengalami kegundahan lagi saya bingung dengan apa yang akan saya lakukan akhirnya saya pulang ke Jawa setelah sampai di Jawa Saya bekerja di kota Surakarta menjadi pekerja kasar di PLN (perusahaan listrik Negara) yang bertugas untuk memasang tiang-tiang listrik berbahan beton hingga akhirnya di suatu saat muncul keinginan saya untuk belajar tentang komputerisasi akhirnya hasil uang cerita ya Saya bekerja menjadi pekerja kasar PLN saya gunakan untuk mengambil program diploma 1 pada saat itu tepatnya di lembaga pendidikan komputer atau LPK Pratama mulia Surakarta mengambil jurusan Desain Grafis Komputer dengan sambil bekerja di pagi hari sampai siang hari setelah pulang bekerja sore hingga malam hari saya belajar tentang komputer selama 1 tahun Belajar dan bekerja di kota Surakarta penuh tantangan dan setelah selesai menempuh pendidikan komputer selama 1 tahun saya kembali ke kota kelahiran saya di kota Jember segera sampai di Jember saya melanjutkan perjalanan kisah saya bekerja di sebuah perkebunan karet di PTPN Nusantara 12 kebun gelantangan lagi-lagi tetap dengan menyandang status pekerja kasar perkebunan dengan beban kerja semprot potong rumput memindahkan barang ke truk adalah hal-hal biasa dalam keseharian saya selama bekerja menjadi guru di perkebunan BTPN Nusantara 12 kebun gelantangan. Selama 3 bulan Saya bekerja di sana hingga pada akhirnya saya mendapat tawaran untuk bekerja di lembaga pendidikan di instansi pendidikan tepatnya di SMP negeri 1 Jenggawah untuk menjadi starting dengan berbekal sertifikat pendidikan komputer selama 1 tahun saya mulai bekerja sebagai staf tata usaha di SMP negeri 1 Jenggawah pada tahun 2004 satu tahun berlalu saya diangkat menjadi staf kurikulum mendampingi sie kurikulum untuk mengelola terkait dengan administrasi akademik di Sekolah serta pada tahun itu juga saya mulai kuliah dengan mengambil jurusan olahraga pada tahun 2005. 2 tahun setelah itu tepatnya pada tahun 2007 saya dipindah untuk menjadi staff kesiswaan untuk mendampingi urusan kesiswaan dalam mengelola program-program kesiswaan dan pada tahun 2009 saya menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan dengan menyandang gelar sarjana pendidikan S1 pendidikan olahraga, hal ini sesuai dengan basic saya yang sebelumnya memang menjadi seorang atlet atau pemain bola basket dan pemain sepak bola serta pemain bola voli maka saya berpikir menjadi guru PJOK adalah pilihan yang tepat bagi saya, pada tahun 2005 saya mulai kuliah sambil bekerja dan saya alhamdulillah berhasil lulus wisuda pada tahun 2009. Pada tahun itu pula saya diberi kesempatan oleh sekolah untuk menjadi seorang guru olahraga selain menjadi guru olahraga atau guru PJOK saya menjadi guru kesenian waktu terus berlalu sehingga pada tahun 2012 Saya memberanikan diri untuk melanjutkan pendidikan pada program pascasarjana pendidikan olahraga dihidup Budi Utomo Malang pada tahun 2015 saya menyelesaikan pendidikan S2 pendidikan olahraga saya sebelum saya menyelesaikan pendidikan S2 pada tahun 2013 seleksi untuk menjadi pegawai negeri sipil dan alhamdulillah saya berhasil lolos untuk menjadi CPNS dan diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau PNS pada tahun 2014 dan akhirnya saya sangat menikmati untuk menjadi seorang pendidik menjadi seorang pendidik bukan hanya mengandalkan ikemampuan diri tentang materi kompetensi dan dan kemampuan dalam penguasaan materi namun menjadi pendidik lebih ke arah holistik dan inklusif sehingga kita benar-benar memahami apa yang menjadi kebutuhan siswa apa yang menjadi permasalahan-permasalahan siswa untuk kita olah menjadi sebuah kekuatan pada diri siswa untuk mengeksplorasi sumber daya yang dimiliki oleh siswa. Siswa sangat unik saya merasa ada satu hal lain yang harus dicapai yang harus kita Rai dalam penerapan pembelajaran kita tidak bisa serta merta untuk hanya menggugurkan kewajiban namun ada hal yang lebih esensial lagi yaitu sebuah rasa sebuah cinta dan sebuah karsa terhadap tumbuh kembang potensi siswa kita Karena bagaimanapun juga apa yang akan kita cetak pada siswa Apa yang akan kita berikan kepada siswa merupakan suatu bentuk peradaban bangsa yang akan terjadi pada zaman selanjutnya. Pada tahun 2020 saya mengikuti program pendidikan guru penggerak secara seleksi ada beberapa tahapan yang harus dilalui saya lolos seleksi dalam program pendidikan guru penggerak angkatan ketiga yang berjumlah 2500 orang seluruh Indonesia pada tahun 2021 bisa diangkat oleh sekolah diberi kepercayaan oleh sekolah untuk menjadi Waka kurikulum, dalam menjalankan tugas yang diamanahkan oleh sekolah untuk menjadi Waka kurikulum saya mengajak seluruh elemen seluruh sumber daya manusia yang ada di sekolah untuk berkolaborasi dan mengeksplorasi potensi-potensi kekuatan-kekuatan yang ada pada masing-masing elemen warga sekolah saya mulai menerapkan membentuk lingkungan sekolah yang nyaman menyenangkan dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait pada saat menjadi orang saya mulai berproses untuk mewujudkan impian saya impian saya yaitu ingin membangun sebuah sekolah yang berbasis digital yang berbasis data sehingga segala rekam jejak segala progres kemajuan yang terjadi dalam proses pendidikan di sekolah memiliki dokumentasi dokumentasi yang dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki untuk terus belajar dalam pencapaian kualitas pendidikan yang sempurna Alhamdulillah sekolah mulai menuju ke digitalisasi dengan menggunakan berbagai macam aplikasi yang berhasil saya ciptakan sendiri sehingga sekolah tidak mengeluarkan banyak biaya sebelum menuju arah yang lebih profesional lagi dalam penerapan digitalisasi dalam pengelolaan pembelajaran. Aplikasi jurnal mengajar online aplikasi presensi online dengan menggunakan QR-code yang langsung akan di report atau dilaporkan kepada wali murid melalui pesan singkat melalui handphone masing-masing wali murid sehingga wali murid tahu kapan putra-putri mereka datang ke sekolah pada jam berapa pada menit keberapa dan pada detik keberapa begitu juga pada saat pulang siswa juga melakukan resensi pulang online yang langsung terkoneksi dengan perangkat handphone wali murid sehingga wali murid mendapatkan report jam berapa menit ke berapa dan detik ke berapa putra-putri mereka mulai keluar dari sekolah selain itu juga sebagai data otentik yang diperoleh oleh sekolah untuk menentukan tindak lanjut yang berkesinambungan, selanjutnya learning management system (LMS) juga mulai dipakai di sekolah sehingga para murid mampu mengeksplorasi diri mereka sesuai dengan minat mereka sesuai dengan gaya belajar mereka berbagai karya-karya yang dihasilkan oleh siswa terdokumentasikan dengan rapi dalam satu yang saya beri nama LMS merdeka ada juga aplikasi yang saya ciptakan untuk bimbingan konseling yaitu rumah konseling di mana tujuan di situ melakukan perekaman tersebut kejadian-kejadian sehingga setelah terdapat data rekan-rekan BK mampu untuk melakukan pemetaan sebelum menentukan penanganan pada siswa dengan menggunakan aplikasi ini diketahui persentase dari kejadian-kejadian yang berhasil direkam mana kejadian yang lebih banyak terjadi akan memunculkan grafik dengan jelas sehingga penanganan dan treatment lebih tepat sasaran saya juga menciptakan sebuah smartphone di mana Yang dulu dinamakan kartu pelajar dan hanya menjadi penghuni dompet-dompet siswa yang hanya berfungsi tunggal menjadi sebuah identitas siswa saya ubah menjadi sebuah smartphone di mana kartu yang dimiliki oleh siswa tersebut multifungsi bisa sebagai identitas siswa sebagai kartu perpustakaan untuk melakukan belanja online di kantin sehingga penerapan e-money sudah berlaku di sekolah kami walaupun dalam lingkup yang sederhana smart card tersebut juga berfungsi sebagai presensi siswa karena. Smart card tersebut terdapat QR code sesuai dengan identitas siswa masing-masing. Pada tahun 2022 menjadi pengajar praktik pada pendidikan guru penggerak dan pada tahun 2022 sudah terpilih menjadi guru Inti atau grup Pelopor pendidikan kesehatan reproduksi atau KESPRO di mana hanya terdapat 60 guru dari seluruh Indonesia serta pada tahun 2023 saya juga lolos menjadi narasumber berbagi praktik baik atau NS-BPB yang diadakan oleh kementerian pendidikan. Saya sadar menjadi seorang pendidik membutuhkan banyak sekali amunisi-amunisi pengetahuan yang berguna dalam mengelola pendidikan yang memerdekakan bagi para siswa sesuai dengan karakteristik siswa dan minat siswa dalam belajar, sebagai seorang pendidik harus memiliki dedikasi yang tinggi tentang rasa atau naluri mendidik dengan sepenuh hati dengan harapan akan menimbulkan dampak positif terhadap kesiapan sang anak menjadi bagian dari masyarakat pada masa depan nya nanti. Seorang pendidik juga menjadi ujung tombak dalam mencetak generasi-generasi bangsa yang akan menentukan peradaban bangsa dan negara di masa yang akan datang maka dari itu saya semakin bersemangat untuk terus belajar untuk terus menggali potensi diri untuk terus mengembangkan kompetensi sebagai pendidik dan untuk terus berbagi menyebarkan berbagai praktik baik dalam dunia pendidikan.
Biodata Penulis
Guntur Bayu Wibisono, M.Pd., lahir di Jember 28 Januari 1984, menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Olahraga di Universitas Banyuwangi (UNIBA) pada tahun 2009, selanjutnya menyelesaikan pendidkan Pasca Sarjana (S2) Fakultas Pendidikan Olahraga di IKIP Budi Utomo Malang pada tahun 2015, lama mengajar di SMPN 1 Jenggawah Mulai dari tahun 2004 –2023. Penulis mendapatkan kesempatan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak pada tahun 2021 masuk pada angkatan ke-3 dan melanjutkan perjalanan menjadi Pengajar Praktik pada Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-8 di tahun 2023, sebagai Tim Pembuat Kisi-kisi Ujian (asesmen) Kabupaten Jember tahun 2025, Sebagai Penggerak Merdeka Belajar (PENDEKAR) BBGP Jawa Timur tahun 2024, Sebagai Peraih Inovasi Kepala Sekolah Terbaik Tingkat Jawa Timur oleh BBGP Jawa Timur Tahun 2024.
Selain itu penulis juga mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi guru dan lolos sebagai Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS-BPB) pada tahun 2023, menjadi Guru Pelopor Utama Pada Program Pendidikan Kesehatan Reproduksi (KESPRO) yang diadakan oleh Dirjen GTK Kementrian Pendidikan pada tahun 2023.